Aku bersama Bani dan Windri hanya sebentar saja menambah sesak Pasar Legi Kotagede. Kedua temanku kompak mengirimkan isyarat untuk secepatnya berlalu dari keramaian itu. Aku mengikutinya, berjalan dengan agak mengejar ke arah selatan. Selanjutnya dengan ditemani matahari yang meninggi sendirian, langkah kaki serentak mengukur jalanan lain yang lebih lengang. Kali itu tanpa berbekal jajanan pasar yang sempat menggoda. Rasanya sudah cukup terhibur dengan...