Piknik Berselimut Kabut di Goa Jepang Pundong
Jumat, Desember 25, 2015
Berada di penghujung tahun yang syahdu,
di tengah hiruk-pikuknya klakson maksimal dari bis-bis pariwisata berplat luar kota.
Desember yang bertepatan dengan liburan, bertepatan dengan munculnya tanggal merah secara beruntutan menyebabkan Jogja kebanjiran turis selfie. Hihihi.
Kalau sudah kaya begini, yang tadinya niatnya mau refresh malah bisa setres sendiri deh di jalan.
Bersyukur…dan bersyukur.
Apalagi alasanmu untuk tidak bersyukur dilahirkan di desa nan tentram, damai, ijo royo-royo kaya begini?
Mau kemana atau kemana tinggal nyepeda sebentar dapat terapi mata yang ijo-ijo atau laut lepas. Tanpa ada macet-macet atau kebulan asap hitam yang mencemari pernafasan.
Betapa banyak hal yang mesti disyukuri di dalam hidup ini.
Bagaimanapun aku, tidak pernah merasakan kekeringan kasih sayangnya teman-teman dan sahabat.
Betapa mereka adalah orang-orang teramat penting yang terkadang menyingkirkan bebatuan di sisa jalanku yang kadang tak terlihat.
Mereka selalu bisa menambah lapisan kuatku dengan tatapannya, senyumnya, dan gandengan tangannya.
Bersama dengan teman-teman masa putih-biru kita lagi merencanakan meet up karena lamanyaa tidak bertatapan saling bercerita.
Konsepnya cuma piknik kecil di tengah-tengah alam.
Tadinya ada 2 alternatif pilihan nih:
“Mau ke goa cemara atau goa jepang?”
Ahahaha tetep yaa… ada goa-goanya ;p
Jadi kita membagi-bagi tugas. Siapa? Bawa apa?
Ada yang bawa matras, kain, botol minum dan seisinya, buah, snack, dan segala macamnya.
Kita mau kemana ini? Yaaa ke Goa Jepang aja fix.
Goa cemaranya di cancel dengan berbagai pertimbangan, salah satunya karena masa liburan gini, di sana pasti sudah penuh juga sama bis-bis pariwisata.
Oke kita berangkat.
Lokasinya cuma beberapa kilo di belakang rumah. Hihihi. Cuma menyebrang sungai opak aja sudah sampai kok.
Rute Lokasi:
Jembatan kretek ke timur 1km nanti ada petunjuk arah goa jepang kanan à naik teruss sampai puncak bukit.
Hari itu banyak embak-embak hits kekinian dengan hijab monocrome dan baju kekinian juga lagi pada berpose naik-naik di atas goa jepang.
Kalau kita mah enggak ke situ tujuannya.
“stop,” kataku menirukan gaya pak parkir.
“yak.. motor di parkir sini aja di bawah pohon… ayo kita naik di balik bukit itu”
Sesampainya di tempat itu, pada melongo deh yaaa hhiii. Ini tempat kaya kebun sendiri gini, sepi, syahdu, ijo, sejuk, bersih.
Dan karena itu, aku dikatain ibu duta wisata Bantul. Haha.
Ayo tikarnya lekas digelar, terus gelar dagangan.
ini bukan support by tupper*ware lho ya... cuma kebetulan aja ini :p
Viewnya kalau di sisi timur full bukit aja.
Sebelah barat ada hamparan sawah yang baru tanam, jalan parisnya kelihatan dan bukit hijau.
Sebelah selatan adalah gumuk pasir yang berbatasan dengan laut lepas.
Oiya, tips ke tempat ini di musim penghujan adalah:
jangan lupa pakai sepatu kets, sandal gunung atau sandal jepit ya? Jangan pakai flatshoes apalagi highheels.
Kenapa begitu?
Karena tanahnya sejenis tanah liat gitu lho nanti nempel-nempel di alas sepatumu berlapis-lapis sampai berat buat jalan.
Kebetulan, hari itu kita mengalami beberapa kejadian alam unik.
Mulai dari bertemunya aliran sungai opak ke laut lepas.
Bertemunya air kecokelatan sungai dengan air birunya laut.
Awan hitam pekat yang menimbulkan hujan di tengah-tengah laut.
Terusss yang paling agak menyeramkan adalah datangnya kabut secara tiba-tiba.
View sawah, laut, gumuk pasir, semua ilang tersapu oleh kabut putih pekat.
Aaa untungnya kali itu membawa teman yang fasih mempelajari geografi.
“tenang saja, kabut itu sifatnya sementara, nanti juga ilang kok” dengan gayanya yang cool banget itu mempu sedikit mendinginkan kita.
Kabutnya ternyata membawa view poto yang epic. Haaa.
Semacam lagi piknik di puncak jawa barat aja ini efeknya putih-putih kabut, padahal lagi di siang bolong.
Oya... tempat ini recommended buat lihat sunset di sore yang cerah. Matahari bisa langsung tenggelam di ufuk barat, tepat di tatapan lurusmu :)
Semacam lagi piknik di puncak jawa barat aja ini efeknya putih-putih kabut, padahal lagi di siang bolong.
Oya... tempat ini recommended buat lihat sunset di sore yang cerah. Matahari bisa langsung tenggelam di ufuk barat, tepat di tatapan lurusmu :)
Ah, apalah aku?
cuma bisa ngajak kalian selfie blusukan kaya gini loh.
Ga bisa ngajak selfie berbeground dalam mobil. Haha.
Ga bisa ngajak selfie berbeground dalam mobil. Haha.
Entah karena kelaparan apa baper sama suasananya, bekal makanan kita sebanyak itu habis juga :p
Jangan lupa sampahnya di bawa pulang yaaa...
Kalau semacam biji rambutan atau biji salak, atau biji semangka sih gak papa ditinggal di sana. Semoga kelak buat tabungan anak cucu.
Hayaahh gayanya lho sudah ngomongin anak cucu.
Jodohmu udah ketemu mblo?
Tuhan telah menyediakan beberapa alternatif untuk kita.
Iya, jadi kita-nya lho yang harus kreatif.
Jika mau piknik di kala liburan gini, ga usah memaksakan yang nantinya malah menyengsarakan perasaan dengan sesak macet tak beraturan.
Heyyy... Tuhan menciptakan bumi seisinya sangat luas…
di sekitarmu, mulai perhatikanlah.
Kita tidak harus menuju tempat yang orang-orang biasa tuju.
Kita juga gak harus apa-apa ikut-ikutan orang *jadi followers mulu*
Terkadang, yang sesederhana ini, mampu melunturkan segala hal yang tadinya membuat berat.
Terimakasih teman putih-biru yang kini menjadi warna pelangi J
7 comments
Weee, padahal hari Kamis pagi tgl 24 aku nyepeda rame2 ke Goa Jepang. Belom jodoh kita, wekekekeke
BalasHapusAku juga pas tanggal itu mas... aaa kenapa ga ketemu ya? diposting belum tulisannya?
BalasHapusbelom, februari paling
BalasHapusditunggu mas :)
BalasHapuswuih... pemandangane juaraaa....
BalasHapusMakasih mas... oh pemandangannya? Kirain modelnya :D
Hapusseru banget ya piknik dengan melihat keindahan alam..
BalasHapus