Kalibiru rasa Bantul: Puncak Becici mengalirkan rindu di Grojogan Randusari
Kamis, Mei 21, 2015
Bulan
Mei 2015 ini, sungguh salah satu bulan yang penuh anugerah dari Tuhan. Di Bulan
ini, Tuhan telah memberikan kemurahanNya memberikan beberapa biji tanggal
merah yang begitu berarti bagi orang-orang yang kurang piknik.
Tanggal
merah berarti waktu untuk “me time”.
Menepati
janji kepada salah seorang sepupu nan jauh di sana, awal Bulan Mei ini
kesempatanku mengajaknya untuk pergi.
Iya, dia adalah sepupuku
yang beberapa minggu ini merengek-rengek ngajakin jalan. Pada dasarnya dia
orangnya juga ga bisa anteng di
rumah.
Ya ga jauh beda sama aku… haha namanya juga saudaraan, darah yang
mengalir ga jauh beda amat.
Beberapa
hari yang lalu, dia ngajakin cari flat
shoes tapi tidak juga aku iyakan.
Hari
ini mumpung libur, okedeh yuk kemana tak iyain aja.
Eitssss
tapiii tapi dengan syarat, ini bukan jalan-jalan di bawah bangunan ramai penuh
kertas bergantung diskon lho ya? Ga mau males ke Mall, dan saudara-saudaranya.
Setelah
berdiskusi via chat bbm, kita sepakat ke suatu tempat.
Rumahnya
itu di sekitar Dongkelan. Aku? Aku rumahnya Pundong.. Tujuannya? Imogiri.
Hadehhh ini kudu jemput dia ke Utara? Balik Ke Selatan? Nganterin pulang ke
Utara?
No
Problemo… haha cuss aku jemput dia dan ternyata kudu nungguin dia dandan dulu --“
Kalau
biasanya dolan sama sepupuku cowok,
kali ini gantian yang cewek.
Keduanya
punya plus minusnya sih :p
Ini ada cerita duka ngajakin sesama cewek pergi, yaaa ...
apessnya
adalah ketika menempuh tanjakan di sekitar Dlingo, Kurofitku rewel, dan kali
itu mengajak sepupu cewek. Ahhh bisa apa kita tentang dunia permotoran dan
mesin-mesinnya?
“Mbebbb
mbebbb mbebb” digas pol juga enggak jalan. Ini kena apa ya? Ga ada bengkel
juga. Huhu.
Nanya
salah satu teman yang ngakunya lulusan otomotif malah jawabnya suruh beli vario
150cc. Wuuuu jan juaraa kalau menciptakan suasana semakin panas itu.
Sepertinya
Kurofitku cuma kurang dipanasin aja mesinnya, setelah itu Alhamdulillah enggak
rewel lagi.
Puncak
Becici
Ada
juga yang menyebut Bukit Mbecici. Semacam jika menyebut Bantul menjadi Mbantul.
Nama
ini menurutku masih asing ya? Tetapi ternyata bukit ini telah lama dikenal oleh
beberapa teman.
Teman
yang katanya sih dulu waktu SMA, kalau bolos sekolah ke sana. Haha. Nonton orang yang-yangan katanya.
Aku
malah nggak gaul banget baru dengar tempat ini akhir-akhir ini saja.
Rute
tempuh menuju Bukit Becici adalah:
Jalan
Imogiri Timur – Pasar Imogiri – Arah menuju Kebun Buah Mangunan – Pertigaan
(ambil kiri menuju Hutan Pinus) – Melewati hutan pinus masih lurus – Pertigaan
pertama ambil kiri ( ada papan petunjuk ke Becici) – Pertigaan ke dua ambil
kiri ( ada petunjuk ke Becici) – lurus terus agak jauh – Becici
Dari
jalan aspal ke kiri, kita akan melewati jalan berbatu gamping (agak licin jika
hujan), maka kita bisa langsung memarkir kendaraan di parkir. Di sana ada
fasilitas toilet, dan penjual makanan ringan.
Setelah
dari tempat parkir, kita harus jalan kaki melewati hutan pinus sejauh kira-kira
300 meter.
Yaaa
betul sekali ternyata di Puncak Becici ini paling banyak ditemukan pasangan
muda-mudi yang sedang meeting berdua
saja. Haa….Hal ini didukung dengan terdapatnya beberapa gazebo untuk sekedar
duduk-duduk atau berlindung dari panas yang terik.
Sesampainya
di Puncak Becici, kita dapat melihat lepas pemandangan Jogja. Mirip-mirip Bukit
Bintang Pathuk, tetapi ini di antara hutan pinus. Jika melihat ke arah barat,
terdapat sepasang pohon pinus yang menjadi icon
baru di puncak tersebut.
Semacam
di Kalibiru Kulon Progo, bedanya tidak ada view waduk sermo yak?
Naik tangganya lumayan tinggi eh... lumayan deg-degan. Ambil fotonya dari pohon pinus sebelahnya.
Jangan
salah ya, mau naik ke pohon pinus tersebut pun juga pake antre bejibun. Huhu.
Pada ambil foto dari berbagai pose jadi ya lama banget ngantrenya…
Ini
pemandangan dari bawah:
penampakan view dari bukit becici
Kita
agak salah waktu sih ke sininya, harusnya pas sore hari pas sunset gitu…
Tapi
nanti tidak punya nyali pas pulangnya kalau sore ke sini. Kanan-kiri hutan,
ntar dibegal gimana?
Setelah
tidak terasa waktu semakin siang, kita kembali ke parkiran motor. Cukup dengan
bayar Rp.2000,- tanpa retribusi lain, kita dapat sedikit merefresh pikiran kita
dengan ijo-ijo pinus, langit jogja yang berwarna biru, dan melihat tumpukan
daun pinus jatuh mengering.
Perjalanan balik ke parkiran:
Mumpung
masih di Dlingo, kita mau kemana lagi ini? Berbekal referensi seadanya, dari
Ijo-ijo pohon, yukkk kita menuju gemricik air.
Air
Terjun Randusari
Air
terjun di Dlingo yang sudah cukup dikenal adalah grojogan Lepo. Bisa di cek di
link ini:
Namun,
tujuan kita kali ini bukan ke sana ya? Kita mau mencari air terjun Randusari.
Air terjun yang sudah pernah kucari tapi tak juga kunjung kutemukan. Kali ini
sih harus ketemu. Gitu aja.
Air
terjun Randusari beralamat di Rejosari, Jatimulyo, Dlingo.
Pengalaman
agak pahit hari itu adalah ketika dari Puncak Becici kita malah mengambil arah
kiri. Walhasil kesasar-sasar sampai menuju arah Pathuk Gunung Kidul. Ahhh
enggak lagi.
Tips
ke sana, jika dari Puncak Becici, jangan langsung ke kiri, mending putar arah
menuju Hutan Pinus, kemudian melewati arah Mangunan. Dari jalan kea rah Kebun
Buah Mangunan itu lurusss saja sampai menemukan pertigaan terong. Dari
pertigaan terong ke kanan lurus sampai menemukan pohon beringin dan kuburan
belok ke kiri. Sebelum Arah jalan menuju jembatan penghubung Bantul –
Gunungkidul atau getas ada pertigaan perhatikan ada papan kayu menuju Air
Terjun Randusari.
Lurus
saja jangan belok ke kanan sampai ketemu SD dan Pohon Beringin besar, di sana
ada petunjuk jalannya… ikuti saja, maka kita akan sampai di parkiran motor.
Dari
Parkiran, kita akan jalan kaki sejauh kurang lebih 300 meter. Terus perhatikan
tanda papan kayu yaaa?
Karena
medannya melewati parit dan sawah, jangan sampai kesasar kaya kita kemarin.
Hehe :p
Setelah
sedikit turun dari tanggul, kita sampai di lokasi.
Air terjun ini karakteristiknya lumayan tinggi.
Lebih tinggi dari Grojogan Lepo. Dinamakan Air terjun Randusari mungkin karena
terdapat pohon randu tepat di depan air terjun.
Area yang bisa digunakan untuk mandi atau ceburan, ada 2 Zone... zone pas bawah aliran air terjun, dan zone sungai...
Jangan lupa untuk memakai pelampung biar ga tenggelam semakin dalam :p
Ada jembatan penghubung dari bambu, yang biasa digunakan pengunjung untuk menyebrang antar sisi bagian air terjun.
Terlihat beberapa bapak-bapak dan mas-mas yang sibuk memperbaiki sekitar air terjun dengan menata kembali batu-batu untuk menambak aliran air.
Jangan lupa untuk memakai pelampung biar ga tenggelam semakin dalam :p
Ada jembatan penghubung dari bambu, yang biasa digunakan pengunjung untuk menyebrang antar sisi bagian air terjun.
Terlihat beberapa bapak-bapak dan mas-mas yang sibuk memperbaiki sekitar air terjun dengan menata kembali batu-batu untuk menambak aliran air.
Pengunjungnya
belum terlalu banyak, masih agak sepi, Asri,
dan nyaman. Di lokasi air terjun Randusari telah dibangun beberapa
gazebo, toilet yang masih terbatas, dan terdapat ayunan yang jarang ditemukan
di lokasi Air terjun yang lainnya.
Eh
sepupu…. Terimakasih ya? Maaf kalau kali ini aku ga acc requestmu untuk
ngeMall… ya mending ngAlam aja lebih asyik kan yak? :p
Sesudah
ini harus mengantarkanmu ke utara, terus entar balik ke selatan. Semacam
perjuangan bujang yang lagi pedekate gitu ya? Haha
Next
tak ajakin lagi…. Jangan kapok :p
10 comments
Air terjun Randusari parkiran motornya sebelah mn sih mbak? Udah jauh2 sampai di 'selamat datang di randusari' tapi ga tau parkirannya -__-
BalasHapusmbak maaf jd jrg buka blog modemnya rusak hhhuu.. kalau aku cuma mentog aja ntar juga ada pak parkirnya kok mbak...
Hapustapi jalannya lumayan capek
Haii...dari Bantul juga ya,salam kenal
BalasHapushaii juga mbak Prima... salam kenal yaa makasih sudah mampir ke blog
Hapuswah air terjunya aku belom pernah hehe
BalasHapusMas Gallant, sabar nunggu musim penghujan aja mas biar oke...
BalasHapuswah keceh cuma liat doank gak sempet mampir hehehe
BalasHapusmas angkisland, haha kapan kapan mampir mas pas deres arinya
BalasHapustanggal merah ga boleh di sia-siakan ya mba heheh
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus