Suatu Hari di Embung Batara Sriten
Senin, April 20, 2015
Tak terasa hampir sebulan
ini setiap minggu pasti di rumah saja. Tak ada gowes-gowes, tak ada kegiatan di kampung
juga. Musim lagi pada ujian, musim jomblo diputusin karena mau fokus belajar. haha. Di situ saya seperti sedang kehilangan sesuatu. Iyaa
karena kurang piknik membuat kulit menjadi kusam dan pecah-pecah.
Semakin ke sini, diakui
atau tidak, semakin sulit saja untuk nyulik teman. Yaa ini sungguh kenyataan,
bahwa aku punya teman-teman yang super-super sibuk. Terkadang memang tidak enak
hati untuk sekadar mengajak ke mana atau ke mana.
Atau pengalaman yang
berulang-ulang adalah ketika membuat janji dengan teman secara susah payah, dan
ketika di hari-H adalah gagal. Temen yang penak an
jauh-jauh jaraknya… huhu
Maaf sedikit prolog
curhatan atas apa yang terjadi akhir-akhir ini. Abaikan saja. Haha.
Lebih suka yang spontan,
tanpa rencana yang berkepanjangan tapi jadi, yaaa jadi.
Seminggu yang lalu,
adalah hari bahagianya si adek Faida. Secaraa dia habis diwisuda setelah sekian lamanya kuliah *eh*.
Mungkin untuk melengkapi
kebahagiaannya di bulan ini, tiba-tiba dia nge-whatsapp:
“mbak…minggu ada acara? Yukk
kita kemana… atur saja tempatnya”
Yaa kurang lebih seperti
itu intinya.
Awal bulan Februari yang lalu juga kita habis piknik bareng. Dan semua asikkk. Selanjutnya, dengan semangat jiwa ke-piknikan yang tinggi, aku langsung membalas pesannya.
Awal bulan Februari yang lalu juga kita habis piknik bareng. Dan semua asikkk. Selanjutnya, dengan semangat jiwa ke-piknikan yang tinggi, aku langsung membalas pesannya.
Minggu telah tiba, dan
pagi ini agak gerimis romantis. Tetap kusingkirkan selimutku dan bergegas
menuju TKP sesuai janji kita sebelumnya. Yang benar saja,
personilnya tetepp saja berempat (Faida, Hans, Catur mas, Aku). Haha kirain ada
temen kost lain yang diajakin e…
Sebelum berangkat, belajar dari pengalaman yang lalu
bahwa pak supirnya selalu sambat kelaperan sepanjang perjalanan dan itu membuat
telinga agak gatel, maka ayo kita cari sarapan dulu.
Soto ayam kampung sekitar
Stadium Maguwo adalah pilihannya. Bensin motor dan bensin makhluk hidupnya
sudah penuh semua… menambah level semangat ke puncak tertinggi. Ahahaha.
Yaaa rencana berangkat
pagian, menjadi siangan dikarenakan beberapa alasan.
Berbekal screenshot alamat dari comotan sebuah blog, kita arahkan
kendaraan menuju Jalan Wonosari. Mau kemana kita?
“Embung Batara Sriten”
Begitulah penampakannya yang benar-benar menguras fokus imaninasiku untuk ke sana.
Begitulah penampakannya yang benar-benar menguras fokus imaninasiku untuk ke sana.
Di Kulon Progo, juga
terdapat embung baru yang selesai dibangun, namanya Embung Banjaroya. Sebuah
waduk mini di sekitaran Kali Bawang yang sudah pernah kita lewati tetapi tidak
sempat mampir.
Embung Nglanggeran? Waww sudah
terlalu mainstream. Hihihi pisss :p
Sementara ini, lagi pingin berpaling
dari aliran ke-pantai-pantai-an dulu yaaaa?…..
Tidak selamanya berpaling kok. Untuk sementara ini saja. Aku Tetap Cinta Pantai.
Tidak selamanya berpaling kok. Untuk sementara ini saja. Aku Tetap Cinta Pantai.
Saat ini, benar-benar sedang dibikin
penasaran dengan keindahan Embung Batara Sriten tersebut.
Bermodal nekat dan
insting saja.
Karena yang tadinya mau kita jadiin guide ternyata pas ditanya, jawabnya ga tau…ga tau *payahsekali* :p
Karena yang tadinya mau kita jadiin guide ternyata pas ditanya, jawabnya ga tau…ga tau *payahsekali* :p
Coba aku salin kembali screenshot tersebut ke dalam ingatan
yang mendalam:
Rute Embung Batara Sriten
dari Jogja:
Jogja >> Jalan Wonosari >> Piyungan >> Bukit Patuk atau Bukit Bintang >> Pertigaan sambipitu ke kiri menuju
arah Nglipar >> Perkebunan Kayu Putih >> Pertigaan sebelum Pasar Nglipar ke
kiri >> jalan Nglipar-Ngawen >> Kedungpoh >> Pertigaan timur Kantor Balai Desa
Pilangrejo tepatnya Jl.Nglipar-Ngawen Km 6,5 ke kiri >> ikuti jalan aspal dan corblog sambil
lihat petunjuk arah ke Embung Batara Sriten dan Perbukitan Baturagung (Puncak
Tertinggi Gunungkidul)
Ketika kita benar-benar
memperhatikan dengan seksama denah tersebut, insyaAllah sampai. Karena kita
juga sama sekali tidak tahu menahu denah tersebut dan tidak mengandalkan gps
sama sekali.
Sempat agak dibuat
deg-degan ketika ada tulisan:
“maaf jalan menuju Embung
Batara Sriten ditutup, sedang ada pelebaran jalan”
Tidak usah khawatir,
karena jalan ke atas masih bisa diakses kok, hanya sedikit terganggu karena
adanya pelebaran jalan.
Banyak membaca dari berbagai
blog mengenai akses jalan menuju Embung Batara Sriten, ternyata memang benar,
jalannya sungguh luar dari biasa.
Kondisi kendaraan harus
benar-benar Fit. Rem, Rantai, Ban, semuanya harus dalam keadaan prima.
Karena kebetulan
kendaraannya pak supir remnya kurang beres, al-hasil aku dibuatnya semakin
kurus saja dengan cara “turun…dan jalan kaki yaa ga kuat ini…..”
*kuat kuat*
Ini hanya secuil kondisi
jalannya….
dengan corblok rusak, atau tatanan batu gamping
istirahat sebentar mengobati shock medan yang luwarbiyasahhh
lanjutt naik
Dengan tikungan tajam,
tanjakan curam, dan medan yang super gronjal-gronjal harus semangat
ditakhlukkan sesulit apapun harus bisa ditakhlukkan *eh*
Oh iya, Tips:
Oh iya, Tips:
Tetap perhatikan petunjuk arah, hati-hati dan perhatikan rambu-rambu yang di pasang di sepanjang perjalanan.
Kita perlu berhenti jika merasakan capek, haus, atau sekedar untuk ngedem mesin motor. Dan jangan pernah lewatkan setiap pemandangan indah yang bisa diabadikan yaaa
Begitulah cara mereka menambah volume stok keringat yang semakin mengucur di siang itu.
Haha, mohon maklum ada seribu cara untuk mengatur kembali frekuensi detak jantung agar kembali netral menelusuri jalanan yang masih panjang.
Dengan melewati medan yang super waw seperti itu, keringat akan mengering dengan sendirinya ketika kita sudah sampai di bibir pintu parkir Embung Batara Sriten.
Haha, mohon maklum ada seribu cara untuk mengatur kembali frekuensi detak jantung agar kembali netral menelusuri jalanan yang masih panjang.
Dengan melewati medan yang super waw seperti itu, keringat akan mengering dengan sendirinya ketika kita sudah sampai di bibir pintu parkir Embung Batara Sriten.
Angin semilir akan
berhembus menghapus peluh keringatmu. Rasa sejuk juga akan kamu rasakan
menggantikan gerah jiwa-raga.
Embung Batara Sriten termasuk ke dalam pengembangan obyek wisata baru di Gunungkidul. Jalannya saja masih sulit diakses, gronjal-gronjal, terjal dan curam. Wajar jika Obyek ini cenderung belum terlalu ramai. Kebanyakan pengunjungnya adalah anak-anak muda yang memang suka tantangan :p
Yaa siapa yang bisa menakhlukkan perjuangan terjal untuk mendapatkan, maka ia layak menikmati keindahannya :p
Suasananya benar-benar
luar biasa nyaman. Walaupun siang itu matahari sungguh terik.
Masuknya belum dipungut retribusi, ya wajar sih... kan pembangunan jalannya saja belum rampung?
Cuma dikenakan tarif parkir saja.
Masuknya belum dipungut retribusi, ya wajar sih... kan pembangunan jalannya saja belum rampung?
Cuma dikenakan tarif parkir saja.
Ini wajah Embung Batara
Sriten dari berbagai sisi:
Embung Sriten di sisi Barat:
Embung Sriten di sisi Parkir:
Embung Sriten di sisi Atas:
Di sisi selatan ini, kita juga bisa mengambil beberapa gambar yang epicc:
Poto-poto sisi embung di atas, kebanyakan diambil dari Pendopo Embung
Di Embung Batara Sriten, sudah terdapat beberapa warung yang menjajakan makanan atau minuman pelepas dahaga dan perut kempes. Terdapat beberapa Gazebo untuk berteduh, Pendopo, dan toilet.
Lumayan lengkap untuk jenis Obyek Wisata yang baruuu saja dikembangkan.
Timer yaaa:
Jika kalian mengunjungi Embung Batara Sriten, jangan melewatkan moment untuk menaiki sebuah bukit di atas pendopo yaa, karena di bukit ini, mata kalian akan dimanjakan dengan lukisan alam yang luar biasa indahnya.
Di sebelah timur pendopo, terdapat pohon besar yang unik dan antik.
Setelah meniti tangga tanah setapak demi setapak, Lukisan Alam Raksasa itu akan tampak nyata di mata:
Kami, mencoba mengambil beberapa foto untuk pemandangan indah ini:
Jika kalian mengunjungi Embung Batara Sriten, jangan melewatkan moment untuk menaiki sebuah bukit di atas pendopo yaa, karena di bukit ini, mata kalian akan dimanjakan dengan lukisan alam yang luar biasa indahnya.
Di sebelah timur pendopo, terdapat pohon besar yang unik dan antik.
Setelah meniti tangga tanah setapak demi setapak, Lukisan Alam Raksasa itu akan tampak nyata di mata:
jika cuaca cerah, Rowo Jombor akan terlihat jelas di atas Embung Batara Sriten
undak-undak sawah nan hijau dan perumahan penduduk
lembah hijau dari jauh
hallo fans, ini hanya acting belaka (fansnya mas catur bakul brambang) *puk puk puk*
hawanya ituu, jadi pingin terbang
kalau ini ga acting, ini asli :p *longlast* kalian
Sayangnya, iya sayangnya….. masiiiiihhhhh saja 2015, ada orang yang punya hobby buang sampah sembarangan.
Di embungnya juga sempat terlihat sampah botol gelas air mineral. Di Bukit ini, tissue, plastik snack… masih saja dibiarkan tercecer di atas rerumputan.
Rasanya kaya gemes-gemes sebal.
Yang sangat mengganggu dan mencemari pemandangan indah itu adalah: "orang-orang yang belum sadar lingkungan".
Yaaaa sampahnya ga salah, yang buang sampah sembarangan itu yang perlu dibina *sakan*. Huhu.
Sampah tisu, plastik, masih ditemukan di sela-sela rumput hijau.
Tolong ya...tolong buang sampah pada tempatnya. Yaa seperti sampah-sampah perasaan yang juga harus dibuang di Tongnya :p....
Yukk Groofie dari atas:
Terimaakasih untuk Claudius Hans,
Jepretanmu welljoss tenan hari ini. Didukung cuaca, view, sama modelnya juga mendukung. hihihi.
Mendung sudah bergelayut gelap di langit sebelah selatan. Ayo bergegas pulang, walaupun sebenarnya sangat enggan untuk meninggalkan tempat ini.
Di Lapangan sebelah utara parkir, terdapat lantai lukis bagus yuk faida, kita take a pict:
Jepretanmu welljoss tenan hari ini. Didukung cuaca, view, sama modelnya juga mendukung. hihihi.
Mendung sudah bergelayut gelap di langit sebelah selatan. Ayo bergegas pulang, walaupun sebenarnya sangat enggan untuk meninggalkan tempat ini.
Di Lapangan sebelah utara parkir, terdapat lantai lukis bagus yuk faida, kita take a pict:
Di parkiran, ada pengunjung yang sudah mencet-mencet ban motornya karena bocor. Ya Allah, padahal turunnya jauh dan medannya seperti itu, sayangnya tidak bisa bantu apa-apa.
Tetap berdoa yang terbaik untuk emasnya itu.
Di perjalanan pulang, ketemu dengan beberapa penggowes yang dengan kuatnya mengayuhkan sepedanya menanjak naik. Luar biasa mereka. Mas-mas keren :))
Tetap berdoa yang terbaik untuk emasnya itu.
Di perjalanan pulang, ketemu dengan beberapa penggowes yang dengan kuatnya mengayuhkan sepedanya menanjak naik. Luar biasa mereka. Mas-mas keren :))
Pulangnya perut sudah kembang kempis tak karuan, dan bisa ditebak lah pilihan menu makannya pak supir hari itu. Ini dia Mie Ayam kesukaannya dari jaman dahulu kala. Mie ayam porsi raksasa yang menurutku rasanya anyep saja, tapi dia suka karena kenyang --"
Dikasih sayembara jika menghabiskannya akan dianter eskrim seminggu pun nggak ngaruh apa-apa, karena perutku cuma bisa menampung seperempatnya. haaaa.
Terimakasih untuk hari yang tak terbayangkan ini, kalian... dan masih kalian..
Dikasih sayembara jika menghabiskannya akan dianter eskrim seminggu pun nggak ngaruh apa-apa, karena perutku cuma bisa menampung seperempatnya. haaaa.
Terimakasih untuk hari yang tak terbayangkan ini, kalian... dan masih kalian..
35 comments
wkwkwkwkw aku malah pengen nulis sing ngene iki sing berbau life experience..tak cobo ahhhhhh
BalasHapusehhh kui rawa jombor udu waduk gajah mungkur hahahahah
BalasHapusayooo nulis :p
BalasHapusWeh iyo po? lha aku baca-baca ki waduk gajah mungkur.. haha ntar tak edite lagi.. makasih hans koreksinya :DD
Waw sungguh indah pemandangannya mbak.
BalasHapusTerimakasih :) silahkan berkunjung, pastikan kendaraan dalam keadaan prima yaa
BalasHapusWaksssss ternyata jomblo itu ada musim nya yaaa hahaha
BalasHapusAda dong, nikahan juga ada musimnya haha
Hapuswah bagus juga ya Embung batara sriten, btw kata embung itu artinya apaan sih> atau cuma sekedar nama ajah
BalasHapusIya bagus bangett :)
HapusEmbung itu sejenis tampungan air yang gede, danau dan sejenisnya
11-12 sama tanjakan mautnya kawah ijen :D.. serem klo belum biasa yak?
BalasHapusIya mas, disarankan sih jangan pake matic... pol gigi satu :) tapi setelah sampai atas memang oke bangett pemandangannyaa
HapusSepertinya cocok yambak tempatnya untuk dijadikan photo preewad deh karena pemandangannya bagus sekali.
BalasHapusCocok banget mbak... apalagi kesininya pagii atau sore menjelang senja, syahdunya nambahh
Hapusviewnya amzing mbak :D
BalasHapusMakasih mas, silahkan dicobain ke sana :)
HapusWiiih keren juga ini tempat. Kelihatannya sejuk.. Indah pula...
BalasHapusIyaa...sejuk, indah.
HapusSilahkan berkunjung mas...
Pastikan kendaraan dalam keadaan fit dan prima...
wah seru ya mbak rame" bareng akwan" mantap dah hehe... saya kapok dah ke sriten sendirian...
BalasHapusKenapa kapok mas? Ayooo dicoba lagi :p
HapusJadi kamu juga diputusin karena alasan belajar ???? #Kasihan
BalasHapusEnggak... alasannya ga jelas *apasih :p
HapusHallo dwi... Salam kenal dulu, ya...
BalasHapusWah-wah... Ternyata dwi ini seorang Traveller. Asoy banget, deh. Bakal sering-sering jalan ke sini keknya. Ya, lumayan buat menambah wawasan di tempat2 keren seperti di Embung Batara ini..
Btw, kapan, ya. Bisa jalan-jalan ke situ. *Entah kapan keknya. XD
Ditunggu pangeran kedatangannya :)
HapusBukan traveller cuma suka dolan mblayang pange...
Aku mau banget diajak ke sini tapi posisi mbonceng. Ga berani kalau pake motor sendiri :p
Wih mantap banget foto-fotonya.. liat yang ijo2 jadi seger. Ya ampun indah banget sumpah. Gilaaaaakkk keren bangeeet.
BalasHapusTerimakasih mas... cobain agendakan ke sini biar ga penasaran terus :p
Hapuswah perjuangan banget ya untuk sampai ke Embung batara sriten, ada ojek ga sih supaya tinggal duduk manis dan sampai gitu?
BalasHapusHehe yo ga ada mas kalau ojek. Butuh perjuangan sekali mas,
HapusSenam jantung juga pas sepanjang jalannya luar biasaa
Itu aernya gak tumpah ya mbak?
BalasHapusHahaha
Enggak kan dibendung :)
HapusWah keren bgt tempatnya.. udah lama pgen ke tempat ini tapi belum kesampean.. hee
BalasHapusSegerakan mas :)
Hapuswah ... cantik benar tempatnya, cocok juga dijadikan foto pre wedding
BalasHapusIya mas
HapusWaaaah, bagus-bagus fotonya :)
BalasHapusBeberapa kali saya ke GK, beberapa pula tersesat, hehehe, yg paling seru malam-malam, satu rombongan ga tahu arah, tersesat di Wanagama :)
Makasih mas, iya jangan kapok main lagi ke jogja dan gunungkidulnya :)
Hapus